Hubungan Manado dengan Filipina sudah terjalin sejak berabad-abad lalu. Letak geografis Manado yang menghadap langsung ke Laut Filipina menjadikan kota ini pintu gerbang interaksi budaya, perdagangan, dan politik antara Sulawesi Utara dan Filipina Selatan.
Jalur Laut Manado–Filipina
Sejak era kerajaan dan kolonial, jalur laut antara Manado dan Filipina Selatan (Mindanao) menjadi rute penting. Nelayan dan pedagang Minahasa kerap berlayar ke Filipina untuk berdagang ikan kering, kopra, dan hasil bumi. Sebaliknya, barang-barang dari Filipina seperti kain, peralatan logam, dan rempah masuk melalui pelabuhan Manado.
Menurut Kompas, pada abad ke-18 jalur ini bahkan digunakan VOC Belanda untuk menghubungkan jalur perdagangan Asia Tenggara.
(Baca juga: Manado di Masa Kolonial Belanda: Jejak Benteng dan Perdagangan Laut)
Hubungan Budaya Sezaman
Interaksi melalui jalur laut juga memperkaya budaya. Bahasa, musik, hingga kuliner Manado memiliki pengaruh dari Filipina. Contohnya:
- Bahasa Minahasa memiliki kosa kata serapan dari Tagalog dan Visayan.
- Alat musik kolintang memiliki kesamaan dengan kulintang di Filipina Selatan.
- Masakan pedas Manado diduga mendapat pengaruh dari gaya masakan Filipina yang juga kaya bumbu.
Kedekatan ini menjadikan Manado dan Filipina Selatan memiliki ikatan budaya sezaman yang masih terlihat hingga kini.
Peran Strategis dalam Diplomasi Modern
Di era modern, hubungan Manado dengan Filipina semakin diperkuat melalui kerja sama bilateral Indonesia–Filipina. Jalur laut Manado–Davao bahkan sempat dibuka untuk pelayaran reguler sebagai upaya mempererat perdagangan dan pariwisata.
Selain itu, kerja sama keamanan laut juga dilakukan untuk menjaga perairan Sulawesi dari ancaman perompakan dan kejahatan lintas negara.
Multikulturalisme di Manado
Keberadaan komunitas Filipina di Manado memperkaya keragaman budaya kota ini. Musik, tarian, dan tradisi rohani Katolik dari Filipina turut memengaruhi identitas Manado sebagai kota multikultural.
Tidak heran jika Manado sering disebut sebagai “saudara dekat Filipina” di kawasan Asia Tenggara.
Kesimpulan
Hubungan Manado dengan Filipina membuktikan bahwa laut bukanlah pemisah, melainkan jembatan budaya dan perdagangan. Dari jalur laut bersejarah hingga kerja sama modern, Manado tetap menjadi simpul penting dalam hubungan Indonesia–Filipina.








